Dewasa
ini shale gas menjadi perbincangan yang
sangat hangat di kalangan pakar
perminyakan dunia. Selain sebagai energy alternatif, shale gas juga menjadi
ancaman bagi minyak mentah dunia. Mungkin kita sebagai orang pemboran masih
bertanya Tanya apa sich shale gas? Shale gas? Dari katanya saja mungkin kita
mengartikanya gas yang berada di batuan shale, selama ini kita tau kalau kita
sering nongkrong di data unit atau di tanki tepatnya di shale shaker kita
sering menjumpai batuan shale. Apakah di batuan tersebut ada gas atau minyak? Maybe…sedangkan
batuan shale tidak porosity yang dapat menampung gas atau minyak. Dewasa ini
dengan teknologi yang semakin canggih, gas dapat ditemuakan di batuan shale. Shale gas adalah gas alam yang terdapat
didalam batuan shale, yaitu sejenis batuan lunak (serpih) yang kaya akan minyak
atau gas bumi. Gas ini pertama kali
diekstraksi di Fredonia pada
tahun 1821. Namun produksi gas shale untuk industry baru dimulai pada tahun 1970-an. ketika itu
amerika serikat mengalami penurunan cadangan gas konvensional,yang memaksa Negara
ini untuk melakukan riset dan pengembangan baru, dan dewasa ini mereka berhasil
memproduksi gas tersebut dan menjadi cadangan gas bagi Negara mereka. Terdapat dua
cara teknik pengeboran untuk shale gas, yakni dengan pengeboran horizontal dan
hydraulic fracturing.
Bagaimana
potensinya di Indonesia? Menurut para pakar ilmu kebumian Indonesia, Indonesia memiliki
potensi shale gas terbesar didunia, berdasarkan penelitian yang dilakukan Indonesia
memiliki shale gas sebesar 2000 TCF (Ton
Cubic feet). Namun, hal ini tidak pernah tercatat dalam berbagai laporan
dunia. Dan badan geologi Indonesia mencatat total spekulasi shale gas di Indonesia
adalah 574,07 TCF dan berdasarkan data lain Indonesia memiliki potensi shale
gas sebesar 5000 TCF. Hal ini tidak pernah tercantum didalam referensi dunia
sehingga tidak membuat investor asing untuk dating ke Indonesia. Berdasarkan identifikasi
pemerintah saat ini terdapat tujuh cekungan diindonesia yang mengandung shale
gas dan satu berbentuk klasefat formation. Cekungan terbanyak berada disumatera
yaitu berjumalah 3 cekungan seperti baong shale,telisa shale dan gumai sahle. Sedangkan
di pulau jawa dan Kalimantan, shale gas masing-masing berada di 2 cekungan
sedangkan dipapua berbentuk klasefat formation. Melihat dari potensinya Indonesia
mungkin bisa menjadi produsen dan untuk di dunia pengboran akan beralih ke
shale gas. Tinggal pemerinatah yang akan merealisasikanya.
Belum ada tanggapan untuk "SHALE GAS DAN POTENSINYA DI INDONESIA"
Posting Komentar