Paku gajah
deveploment project (PGDP) PT pertamina ep, sampai saat ini masih melakukan
kegiatan pengeboran saat harga migas dunia masih berada di level yang rendah.
Hal ini diakukan didorong dengan penemuan sturuktur baru diarea paku gajah
yakni,pagardewa,prabumenang,tasim,karang dewa,pemaat,piretrium dan laverta.
Pada tahun
2009 management pertamina ep memutuskan untuk menjadikan area pagardewa sebagai
Project Area Fokus Eksplorasi (PAFE), guna mempercepat pengembangan struktur
penemuan hydrocarbon sebelum dialaksanakan plan of development (POD). Pada
akhir September 2012,PAFE Pagardewa diubah menjadi Paku Gajah Development
Project (PGDP), dengan tujuan mempercepat persetujuan POD.Ada pun akronim dari
pakugajah itu sendiri yaitu, “pagardewa,kuang dan gajahberingin”. Dan POD Paku
gajah phase 1 terdiri dari struktur,pagardewa(PDW),Prabumenang(PMN),Tasim(TSM),Pagardewa
selatan(PDS),dan Karangdewa(KRD).
Lapangan paku
gajah tahun 2015 semakin cerah dengan ditemukan tambahan gas dan kondensat pada
sumur yang ditargetkan pada rencana kerja (RK) tahun 2015. Musabahnya pada
pengeboran tiga sumur pada RK 2015,Ketiga sumur tersebut yaitu,
pagardewa(PDW)-07,pagardewa selatan (PDS)-02,dan yang terakhir prabumenag (PMN)-10.Sumur
PMN-10 Dibor mengunakan rig EMSCO PDSI, Dan ditajak akhir oktober 2015 dengan
kedalaman 1.646m. uji produksi dilakukan pada interval kedaaman 1.538-1.544m
dalam lapisan batu gamping formasi baturaja dengan hasil rata-rata berupa gas
sebesar 5,7 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dan 74 barel kondensat per hari
(BCPD).
Paku gajah,
selain melakukan pengeboran sumur yang dimaksud,untuk menjaga kesinambungan
dalam RK 2015 melakukan pekerjaan work over sebanyak 6 sumur dari tota 14 sumur
yang sudah ada. Status produksi lapangan paku gajah saat ini rata-rata adalah
gas sebesar 45 (mmscfd) dan kondensat 1.000 (bcpd) dari 14 sumur yang aktif.
Belum ada tanggapan untuk "LAPANGAN GAS PAKU GAJAH MASIH MENGGIURKAN BAGI PEKERJA PEMBORAN DI SUMSEL"
Posting Komentar